Jukung, Alat Transportasi Sungai Di Palembang

Jukung, Alat Transportasi Sungai Di Palembang
Apa saja yang Anda tahu tentang alat transportasi air? Ya, ada perahu
(sampan), perahu motor, kapal laut, ponton, kapal tongkang dan
lain-lain. Di Palembang, alat tranportasi sungai yang biasa dan paling
banyak digunakan adalah Perahu Motor atau biasa disebut Jukung. Alat
transportasi ini tidak terlalu besar, namun juga tak terlalu kecil.
Jika mengangkut barang, rata-rata antara 2 sampai 10 ton. Tergantung
dari ukuran jukung itu sendiri.

Jukung di Palembang menjadi penting karena kota ini memiliki banyak
sungai besar yang bermuara langsung ke laut. Dari hal inilah jukung
menjadi alat transportasi yang efektif selain speed boat karena bisa
beroperasi di sungai besar dan kecil. Selain sebagai sarana
pengangkutan barang, jukung juga biasa digunakan untuk mengangkut
penumpang (manusia) pergi ke pasar di seberang sungai atau berkunjung
ke tempat lain melalui jalur sungai.

Saya sudah sangat sering naik jukung karena memang untuk ke kota,
perlu menyeberang sungai. Untuk selanjutnya diteruskan menggunakan bus
atau angkutan umum. Pengalaman pertama naik Jukung, ketika saya hendak
pergi ke suatu daerah transmigrasi di daerah Rawa Pitu di Tulang
Bawang, Lampung. Saat itu akses masuk hanya bisa dilalui melewati
sungai dan menggunakan jukung (di Tulang Bawang disebut Ketek/otok).
Namun, di Palembang saya sudah sering naik jukung untuk bepergian.