Suatu hari, seorang teman menelepon. Dalam percakapan di telepon,
terdengar suaranya memang agak berat seperti menyimpan kesedihan. Lalu
saya beranikan diri dan bertanya, ada apa? Kenapa suaranya seperti
menyimpan kesedihan?
Lalu teman bercerita:
"Kemaren saya terkena musibah. Rumah kecil yang dibanggakannya
terbakar dan kini mereka tinggal di kontrakan yang amat sempit.
Walaupun begitu, saya tidak berputus asa. Saya akan memulai kembali
hidup saya yang saat ini seperti terhenti berjalan. Pada saatnya saya
yakin, bahwa Tuhan akan memberikan rumah yang lebih besar." Katanya
sambil menghela nafas panjang. Ia menghentikan cerita. Saya belum mau
menanggapi, mungkin ceritanya akan dilanjutkan.
"Dua hari yang lalu, sempat seorang saudara ingin membantu memperbaiki
rumah saya. Dan dia akan menanggung semua biayanya. Namun, saya secara
halus menolaknya. Saya mengatakan, bahwa masih ada orang lain yang
lebih membutuhkannya. Mereka tentu sekarang sangat kelaparan dan
mungkin juga tak punya baju ataupun tempat tinggal. Saya, walaupun
tidak memilik rumah, tapi saya masih punya pekerjaan dan uang. Saya
masih bisa ngontrak rumah dan saya tak akan kelaparan sampai beberapa
bulan mendatang."
Hmmm, jadi sebenarnya apa yang membuat bersedih jika hal-hal di atas
tak membuatnya merasa sedih?
"Kemaren, tetangga saya meninggal karena sakit komplikasi. Saya tidak
tahu kalau tetangga sakit karena saya sudah pindah ke kontrakan yang
agak jauh dari rumah. Jika saya tahu, mungkin saya bisa membantu
membawanya ke dokter untuk diobati. Itulah sebenarnya kesedihan saya.
Saya merasa bersalah karena tidak membantunya saat membutuhkan
pertolongan, karena yang saya tahu, keluarganya tidak memiliki uang
untuk membawanya ke rumah sakit."
Lalu, saya bertanya,
"Maukah kamu menolongku?"
"Apa yang bisa saya bantu?" Tanya-nya.
Maukah kamu memaafkan saya karena saya juga merasa bersalah tidak bisa
menolongmu saat kamu membutuhkan pertolonganku?"
"Tidak teman, itu semua adalah kecelakaan, dan kamu sama sekali tidak
perlu merasa bersalah. Saya tidak perlu memaafkanmu." Katanya yakin.